Kamis, 15 Juli 2010

KEINDAHAN ALAM MINANGKABAU

Suasana alam dan budaya di tanah Sumatera Barat sudah terasa. Belum apa-apa, kita sudah disambut dengan lancipnya atap rumah gadang yang khas di pelabuhan Teluk Bayur. Berbicara tentang Sumatera Barat tak hanya sekedar songket pandai sikek dan tari piring yang terkenal hingga ke mancanegara. Kebudayaan di ranah Minang dengan masyarakat matrilineal terbesar di dunia merupakan salah satu pemikat bagi para pelancong.

Nama Minangkabau memiliki cerita yang cukup menarik. ‘Minang’ dan ‘kabau’ yang berarti ‘tanduk yang terbuat dari besi’ dan ‘kerbau’ diambil dari kisah kemenangan perselisihan rakyat Minang dengan seorang putra Jawa yang ingin mendapat pengakuan di tanah Melayu. Adu kerbau tersebut berakhir dengan kemenangan anak kerbau lapar bertanduk tajam milik rakyat Minang yang menyerobot lawannya karena ingin mencari susu lawannya, seekor kerbau besar yang ganas. Karena itu atap rumah gadang memiliki bentuk yang unik karena lancip serupa tanduk kerbau. Masih banyak cerita dan tempat wisata unik di bumi Minang yang elok ini, inilah beberapa di antaranya!

Danau kembar, Alahan panjang
Kekayaan alam yang luar biasa, ditambah kesejukan udara (danau kembar terletak di dekat gunung talang dan kebun teh). danau kembar ini berjarak sekitar 3 jam perjalanan dari kota padang, melewati jalur padang-solok.

Pemandangan danau yang paling bagus bisa Anda dapatkan di sekitar danau. Sambil duduk santai di bawah pepohonan rindang, anda bisa melihat salah satu keajaiban alam di dunia. Petak-petak sawah dan kebun-kebun petani, tampak begitu indah. Bila tertarik, Anda juga bisa menjelajah danau ini dengan sampan. Namun sebelum menginjakkan kaki ke sini sebaiknya perhatikan cuaca terlebih dahulu, jika mendung, kabut akan menyelimuti keindahan danau kembar ini karna terletak di dataran tinggi.

Kerena danau ini kembar jadi danau ini terbagi 2 yaitu, danau atas dan danau bawah. Danau ini terbentuk oleh letusan gunung berapi yang berumur ribuan tahun dan membentuk 2 kawah besar yang tidak menyatu, yang akhirnya membentuk 2 buah danau. Danau atas terletak di sebelah kanan apabila perjalanan dari kota padang dan di sebelah kiri danau bawah.

Danau ini merupakan tempat mata pencaharian penduduk sekitar, danau ini di manfaatkan oleh warga sekitar untuk mengairi sawah, pembangit listrik tenaga air (PLTA) dan pemeliharaan dan pengembangan ikan air tawar. Dilihat dari tekstur daerah tersebut, banyak petani yang menanam berbagai sayuran dan buah-buah dataran tinggi seperti; lobak, labu, teh, markisa , strawbery dll.

Di palembang ada yang namanya jembatan ampera, di kota padang juga ada yang namanya jembatan Siti Nurbaya yang tekenal ke seantero negri ini dan kisah anak durhaka Batu Malin Kundang. Ingin tahu kenapa mereka menamakannya Jembatan Siti Nurbaya dan Batu Malin Kundang? Ikuti cerita ID edisi II yang mengupas keelokan dan pesona kota Padang.